Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN), pada Selasa (17/09/2019), bertempat di rumah dinas Bupati. Dalam pertemuan tersebut, ditandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah dengan Ketua ICCN, Fiki Satarai. Nota Kesepahaman tersebut berisi tentang upaya peningkatan dan pengembangan ekonomi kreatif, menuju terwujudnya Bojonegoro menjadi kota kreatif.

Turut hadir Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholihin, Pj Sekda Bojonegoro, Drs Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno MM, Kepala OPD, Ketua Bojonegoro Creatif Network (BCN), Muhammad Alfian dan komunitas kreatif Bojonegoro.

Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan tim ICCN yang mau datang ke Bojonegoro, guna mendukung Bojonegoro menuju kota kreatif. Bupati menuturkan bahwa Bojonegoro mempunyai potensi sumber daya alam yang luar biasa, di antaranya minyak, kayu jati, batu onix, namun menurut Bupati, semua itu tidak akan berarti kalau sumber daya manusianya tidak dibangun.

"Niat, semangat, pemikiran kreatif serta ide gagasan cemerlang yang saat ini kita butuhkan, dari para pegiat kreatif di Bojonegoro, baik itu kuliner, musik, seni budaya, aplikasi, handycraf, dan lain sebagainya”, tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ke depan sedang fokus untuk merealisasikan MOU atau menjalin kerja sama dengan Mexico, guna menerapkan konsep Sister City. Pada kesempatan tersebut Bupati juga memohon doa restu serta dukungan dari masyarakat Bojonegoro.

Ketua ICCN, Fiki Satari menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik MoU antara Pemkab Bojonegoro dengan ICCN. Menurutnya, MoU tersebut bukan semata-mata antara Bojonegoro dengan ICCN, tapi inspirasi Bojonegoro ini akan kami bawa ke kota-kota lainnya di Indonesia.

"Saat ini, kompetisi kita bukanlah negara vs negara, melainkan kota vs kota. Maka dari itu, kami akan mendorong Bojonegoro sepenuhnya menjadi kota kreatif." kata Fiki Satari.

Pada kesempatan tersebut, Fiki mencontohkan sejumlah kota kreatif dunia versi UNESCO, yaitu Parma, Dundee, Glasgow, Kotawice. Menurutnya, kota-kota tersebut memiliki narasi yang sama dengan Bojonegoro, yang awalnya hanya mengandalkan SDA dan Industri kemudian terpuruk dan bangkrut dulu, kemudian menemukan potensinya dan mendedikasikan dirinya sebagai kota kreatif versi UNESCO.

 

 


By Admin
Dibuat tanggal 19-09-2019
415 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
41 %
Puas
9 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
50 %