Bandung - Dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan Sistem Informasi Layanan Produktivitas Terkini (SIPRONI) di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/8/2020).

Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, mengatakan, peningkatan layanan produktivtlitas saat ini diarahkan agar implementasi peningkatan produktivitas dapat menghasilkan output yang fokus, masif, dan berkesinambungan

"Sistem aplikasi SIPRONI ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara cepat kebutuhan peningkatan produktivitas setiap sektor usaha," ujar Budi Hartawan dalam sambutannya secara virtual.

Budi Hartawan menjelaskan, SIPRONI merupakan suatu metode pengukuran produktivitas dengan pendekatan efisiensi proses produksi yang telah menghasilkan output.

"Dengan mengukur tingkat produktivitas suatu perusahaan menggunakan SIPRONI, maka akan diperoleh gambaran kondisi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita dalam mewujudkan cita-cita pembangunan, serta dapat melihat sejauh mana kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Budi Hartawan.

Budi Hartawan mengungkapkan, walaupun upaya peningkatan produktivitas telah dilakukan lebih dari tiga puluh tahun (sejak tahun 1968), tetapi berdasarkan data dan informasi yang ada, tingkat produktivitas Indonesia terlihat belum cukup memuaskan jika dibandingkan dengan tingkat produktivitas negara-negara tetangga.

Menurut World Economic Forum (WEF), dalam The Global Competitiveness Report 2019, skor daya saing Indonesia pada tahun 2019 sebesar 64,6 dan menempati peringkat 50 dari 141 negara yang tercakup.

Ia menegaskan, dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai sekitar 265 juta jiwa, sebagian merupakan penduduk usia produktif dan dapat menjadi mesin raksasa yang produktif apabila mampu menciptakan tenaga kerja Indonesia yang berdaya saing dan produktif.

Karenanya, lanjut Dirjen Budi Hartawan, peningkatan daya saing dan produktivitas angkatan kerja Indonesia harus dilakukan secara sistematis dan terpadu.

"Yakni melalui peningkatan kualitas tenaga kerja, dengan melibatkan seluruh kementerian, dan lembaga pemerintah, industri/perusahaan, serta asosiasi profesi," jelasnya.

SIPRONI ini juga merupakan salah satu langkah dalam mendukung Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) yang akan dilengkapi dengan pembentukan Forum Produktivitas Kerja. Hal ini untuk meningkatkan peran serta aktif Pemerintah (Pusat dan Daerah), pelaku usaha (perusahaan dan industri), Serikat Pekerja dan Akademisi di Indonesia.

Ia berharap melalui sistem SIPRONI ini, Kemnaker akan mampu menyiapkan SDM yang berdaya saing dan produktif sebagai bagian dari peningkatan daya saing nasional. "Serta seiring dengan itu juga akan meningkatkan produktivitas nasional," katanya.

Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, berharap kehadiran SIPRONI dapat membantu masyarakat memahami perannya dalam peningkatan produktivitas nasional.

"Peluncuran aplikasi SIPRONI ini diharapkan masyarakat khususnya stakeholder, dunia pendidikan dan dunia usaha dapat bersatu meningkatkan produktivitas, apa yang harus dilakukan dan sebagainya," katanya.

Peluncuran aplikasi SIPRONI yang disiarkan secara virtual di 34 provinsi. Acara ini dihadiri oleh Direktur Bina Produktivitas, Fahrurozi; dan pejabat tinggi pratama, pengawas dan administrator di lingkungan Kemnaker; para Kadisnaker se-Indonesia; kalangan akademisi; serta komunitas UMKM binaan.


Biro Humas Kemnaker

 

Sumber : kemnaker.go.id

 


By Admin
Dibuat tanggal 08-09-2020
593 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
41 %
Puas
9 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
50 %